BAWAKALEM. Bukan sekedar mimpi
Datanglah padaku dengan harapan
Maka akan ku beri
Datanglah padaku untuk kekuasaan
Maka akan ku patuhi
Datanglah padaku untuk kebebasan
Maka akan ku penuhi
Tentu akan ku beri ritual manis untukmu
Tertawalah kamu sampai tak bersuara
Hancurkan gendang telingamu
Agar tak ada tangis yang dapat kamu dengar
Lalu cukuplah kamu membuat istana tawa yang beralaskan tangis
Ingatlah semua itu manis
Namun,saat jutaaan cahaya mengambilmu
Kamu malah datang kembali untuk menghindar
Kamu merasa gelap diantara jutaan cahaya itu
Tapi sayang, kamu lupa bagaimana berhenti dari tawa
Hatimu menangis, tapi kamu lupa bagaimana suara tangisan itu
Karena kamu tak ingat bahwa gendang telingamu telah hancur
Kamu lupa bagaimana tangisan itu memanggil
Karena yang kamu ingat hanyalah tawa
Bukankah pengharapan, kekuasaaan dan kebebasan telah kamu raih
Kini tangis yang kamu minta, Padahal kamu selalu bersama tawa
Bermainlah bersama tawa di negeri ini
Karena kamu tidak pernah mengenal siapa tangis
Jangan pernah kamu mengharap kepadaku kembali
Apalagi datang bersama tangis
Karena aku tidak akan pernah lupa ritual manis
Bahwa kamu tidak pernah mengenal siapa tangis
Penulis: Cut Muthia Alhusna
Facebook Comments
